Selasa, 08 Desember 2020

My Hobby

My Hobby

Sumber : beritagar.d
        Saya memiliki hobbi memasak semenjak tinggal dirumah orang di waktu SMA. Sebenarnya dulu ketika kecil saya lebih suka membaca buku-buku cerita maupun novel. Namun dikarenakan sudah jarang membaca buku dan lebih sering memasak saya jadi lebih suka memasak. Walaupun masakan saya tidak terlalu enak tetapi saya tetap menyukaiya. 
        Yang paling saya sukai adalah ketika memasak sayuran maupun lauk. Saya suka mencoba masakan baru melihat dari tutorial berbagai masakan yang ada. Banyak pengalaman seru yang saya dapat selama belajar memasak, yaitu masakan gosong, keasinan, maupun tidak sesuai bumbunya. Namun bagi saya memasak adalah hal yang paling menyenangkan. 
        

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut 

        Gigi yang sehat adalah gigi yang terbebas dari gigi berlubang, rasa sakit, karang gigi serta bau mulut. Kesehatan gigi mempunyai peran penting dalam tubuh kita, karena mulut merupakan pintu awal masuknya makanan ke dalam tubuh. Makanan yang kita makan diproses dalam mulut dengan cara dikunyah dan gigi merupakan bagian tubuh yang pertama kali berfungsi menghancurkan makanan sebelum masuk ke proses pencernaan. Sehingga jika rongga mulut kita sehat terutama gigi maka tubuh kita juga akan sehat karena proses pencernaan kita berjalan dengan baik.


Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
 1. Menggosok gigi dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
            Dianjurkan sikat gigi dua kali sehari, setiap pagi setelah sarapan dan sebelum tidur.         Namun, banyak orang masih sering lupa bahkan malas menyikat gigi sebelum tidur.                Kenapa penting menyikat gigi sebelum tidur? Karena sisa makanan yang dibiarkan                 semalaman lama-kelamaan akan membusuk dan merusak gigimu dikarenakan zat asam        sisa fermentasi bakteri yang mengikis email gigi. 


                                           
2. Menggunakan pasta gigi berflouride
             Fluoride memiliki peranan penting dalam pencegahan gigi berlubang. Defisiensi fluor     bisa mendemineralisasi email gigi dan menjadikannya rapuh. Karena itu, ada tiga manfaat     fluoride yang utama untuk kesehatan gigi dan mulut Anda:
  • -Membunuh bakteri penyebab plak gigi
  • -Mengurangi tingkat kelarutan email gigi dalam suasana asam. 
  • -Remineralisasi kembali lesi pada email.
3. Kurangi makanan dan minuman manis
            Membatasi makanan dan minuman yang manis berdampak pada berkurangnya kadar gula yang masuk. Gula yang ada di mulut nantinya akan diubah menjadi asam, yang kemudian akan mengikis perlahan email gigi (lapisan gigi yang keras). Semakin banyak kadar gula yang dikonsumsi, maka semakin tinggi juga asam yang akan mengenai gigi.

            Sisa makanan juga menjadi penyebab lubang pada gigi (caries) mudah terjadi. Ini karena sisa makanan yang menempel pada gigi kemudian diubah oleh bakteri normal yg ada di mulut menjadi asam. Asam dapat melarutkan mineral pembentuk gigi sedikit demi sedikit yang akhirnya terjadi lubang. 
                                                        

4. Ganti sikat gigi secara teratur
            Ganti sikat gigimu minimal 3 bulan sekali atau jika bulu-bulunya sudah mulai mekar.         Karena jika bulunya sudah rusak dan tidak diganti maka akan melukai gusi bukannya              membersihkan gigi.
                                            


5. Periksa ke dokter gigi secara rutin
            Masalah terbesar adalah bahwa banyak orang tidak memeriksakan gigi mereka                secara rutin ke dokter gigi, bahkan ada yang tidak pernah memeriksakannya. Padahal,            dianjurkan untuk memeriksakan gigi rutin ke dokter paling tidak dua kali dalam setahun.         Ketika periksa, dokter gigi punya kemampuan untuk menganalisa gigimu dan memberikan     saran yang tepat untuk perawatan gigi ke depan. Atau, paling tidak, saat datang ke dokter     gigi, mereka dapat membersihkan karang-karang gigi yang ada di gigimu. 





Sumber :
https://www.tanyapepsodent.com/artikel/diet-gaya-hidup/apakah-fluoride-dan-apa-fungsi-fluoride-untuk-gigi.html
https://www.lemonilo.com/blog/5-langkah-merawat-gigi-penting-agar-gigimu-selalu-bersih-dan-sehat

Senin, 07 Desember 2020

PERAN KESEHATAN GIGI DALAM MENDUKUNG ISU PEMBANGUNAN KESEHATAN

 

Pembangunan Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) yang produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan pasal 2 Undang-Undang Nomor  36 Tahun 2009 dan pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bahwa kesehatan adalah keadaan yang sehat, baik fisik dan mental maupun spiritual dan sosial, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan (Triyono, 2017). Pada kenyataannya kesehatan gigi dan mulut bukanlah prioritas utama bagi sebagian orang. Padahal gigi dan mulut merupakan pintu gerbang utama masuknya bakteri yang menimbulkan gangguan kesehatan pada gigi dan mulut baik pada anak-anak maupun dewasa.
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun  2018 yang dilakukan kementerian kesehatan, masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia menunjukkan angka sebesar  57,6% dengan angka DMF-T sebesar 7,1% yang artinya kerusakan gigi penduduk Indonesia rata-rata 7 gigi perorang.
Penyabab timbulnya masalah gigi dan mulut serta tingginya angka kerusakan gigi adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut yang dilandasi oleh kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (Gayatri, 2017).
  
Kesehatan gigi dan mulut mendukung percepatan Isue Pembangunan Kesehatan
1.      Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak
·         Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan : ibu perlu tahu kebersihan gigi dan mulut yang mendasar, serta makanan sehat dan bergizi bagi anak.
·         Mengurangi angka kematian anak : infeksi gigi, noma (gangrenous stomatitis) dan tradisi berbahaya dapat mengakibatkan kematian. Karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan melalui program: UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat).
·         Memperbaiki kesehatan ibu hamil : kesehatan mulut ibu hamil buruk berefek terhadap kelahiran dan berat badan bayi, selain kesehatan gigi dan mulut bayi nantinya.
·         Penyuluhan dan pemberian informasi kepada ibu dapat dilakukan dalam kegiatan Posyandu rutin yang ada di masyarakat.
·         Pemeriksaan gigi bagi balita yang bertujuan agar gigi susu yang sudah tumbuh tidak terserang karies (gigi berlubang) sehingga tidak mengganggu pola makan dan zat gizi yang masuk bersama makanan dapat terserap dengan baik.
2.      Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan.
·         Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya. Terdapat hubungan antara HIV/AIDS dengan kesehatan gigi dan mulut, dan permasalahan yang ditemukan dalam rongga mulut dapat menjadi indikator dini terjadinya infeksi.
·         Meyakinkan keberlangsungan lingkungan hidup : penanganan kesehatan gigi dan mulut melibatkan penggunaan teknologi yang sesuai, kontrol infeksi yang efektif, serta pembuangan limbah medis yang aman.
·         Gigi berlubang merupakan salah satu dari penyakit yang tidak menular, namun dapat berkembang apabila tidak dikendalikan sehingga dapat mengganggu seseorang yang menderitanya, oleh karena itu dengan memperhatikan keadaan kesehatan gigi dan mulut dapat mengendalikan penyakit tidak menular. Gigi berlubang dapat dikendalikan dengan pemeriksaan rutin yang dilakukan minimal 6 bulan sekali.
3.      Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata.
·         Mengadakan pelatihan bagi  tenaga kesehatan yang berada jauh dari kota dan mendaya gunakan kader kesehatan yang ada di setiap desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di desa.
·         Perawat gigi diharuskan memiliki kompetensi yang mumpuni dan bekerja sesuai dengan kode etik dan undang – undang kesehatan. Jumlah dokter di Indonesia saat ini sebenarnya sudah mencukupi. Perbandingannya 1:2500, artinya satu orang dokter mampu melayani minimal 2.500 pasien. Akan tetapi, permasalahannya adalah jumlah dokter di Indonesia belum merata. Jumlah dokter di kota besar dan di daerah tidak seimbang. Begitu juga dengan perawat gigi, belum semua puskesmas mempunyai perawat gigi atau hanya mempunyai 1 perawat gigi yang mana kebutuhan masyarakat akan kesehatan gigi semakin banyak.
Sesuai dengan permasalahan tersebut Sebagai Sarjana Sains Terapan Keperawatan Gigi, UKGS Inovatif adalah salah satu cara untuk membantu pembangunan kesehatan. UKGS Inovatif adalah  suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.
UKGS Inovatif diperlukan karena penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka. Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar. Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak dasar. Untuk pemerataan tenaga kesehatan, UKGS Inovatif juga sangat diperlukan dan diharapkan ada pada setiap sekolah di Indonesia.
Penyuluhan kesehatan gigi dan games

Demonstrasi cara menggosok gigi

Menyikat gigi bersama

Program UKGS Inovatif
·         Pemeriksaan & deteksi dini kejadian karies
·         Penyuluhan tentang kesehatan gigi
·         Deteksi faktor risiko karies gigi menggunakan aplikasi Donut Irene
·         Gosok gigi massal/bersama-sama
·         Deteksi plak setelah menggosok gigi
·         Pembersihan karang gigi yang memerlukan
·         Penambalan dengan fissure sealant/ART
·         Surface protection
·         Terapi Remineralisasi
·         Proteksi eksternal dengan aplikasi mineral/fluoride
·         Pencabutan gigi susu yang sudah goyang
·         Produk-produk lain yang ditambahkan adalah hadiah bagi yang bebas karies.
4.      Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan,
Konsep Pelayanan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional terbagi menjadi 3 (tiga) struktur layanan, yaitu pelayanan primer, pelayanan sekunder dan pelayanan tersier. Pelayanan kedokteran gigi berperan pada struktur layanan primer dan sekunder (Dewanto dan Lestari, 2014). Pelayanan primer yang diberikan oleh dokter gigi berupa pelayanan paripurna untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut peserta 3 binaannya (BPJS Kesehatan, 2014a). Pelayanan primer ini menitik beratkan pada upaya pemeliharaan, pencegahan dan peningkatan kualitas hidup selain juga pengobatan dan pemulihan. Pelayanan kesehatan sekunder merupakan rujukan pada fasilitas kesehatan lanjutan dari pelayanan primer di fasilitas kesehatan tingkat pertama (BPJS Kesehatan, 2014b).
Berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional mulai tanggal 1 Januari 2014 menjadi tantangan bagi praktisi kesehatan temasuk Dokter Gigi, karena diharapkan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik, terstruktur serta terkendalinya mutu dan biaya. Dokter gigi sebagai salah satu penyedia layanan jasa kesehatan dalam JKN harus mempersiapkan diri agar pelayanan kesehatan terutama pelayanan primer dapat dirasakan manfaatnya. Perubahan mekanisme pelayanan JKN khususnya di bidang kedokteran gigi, harus diiringi penyesuaian diri dokter gigi berdasarkan kriteria pelayanan jasa kesehatan yang ditetapkan dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (Dewanto dan Lestari, 2014).
5.    Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri.
·         Tenaga kesehatan gigi menjamin ketersediaan mutukeamanan, dan khasiat obatdan alat kesehatan di fasilitas kesehatan gigi.
·         Tenaga kesehatan gigi melakukan perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalah gunaan obatserta penggunaan alat kesehatan.
6.      Peningkatan Akses Pelayanan KB  Berkualitas yang Merata.
·         Edukasi Prefentif dan promotif penyakit gigi dan mulut pada Akseptor KB.
Gingivitis dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satu faktor pendukung ialah karena adanya faktor hormonal. Dimana faktor hormonal mempengaruhi jaringan periodontal pada wanita disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi. Kandungan kontrasepsi yang mengandung hormonal seperti progesteron dan estrogen. Efek dari kedua hormonal tersebut berupa peran biologis yang dapat mengurangi keratinisasi,meningkatkan jumlah inflamasi pada gingiva,meningkatkan permeabilitas dan produksi prostaglandin meningkat.
·    Sebuah penelitian mengejutkan berkaitan dengan alat kontrasepsi serta kesehatan gigi ditemukan oleh para peneliti dari Ware Centre of Dental Excellence di Hertfordshire, Inggris. Penelitian ini mengatakan bahwa penggunaan pil KB ternyata bisa menyebabkan gigi Anda meradang dan rusak. Cegah menggunakan obat kumur antiseptik yang akan membantu Anda untuk mencegah pembentukan plak, Mengonsumsi makanan sehat dapat memperkuat kesehatan gigi dan mulut.

Sumber    :https://ariniprabawa.blogspot.com/2019/12/peran-kesehatan-gigi-dalam mendukung.html

My Hobby

My Hobby Sumber : beritagar.d           Saya memiliki hobbi memasak semenjak tinggal dirumah orang di waktu SMA. Sebenarnya dulu ketika keci...